Terbentuknya Alam Semesta Teori Big Bang

Terbentuknya Alam Semesta Teori Big Bang

Diperbaharui 17 Mei 2020 7:36 PM

Dari mana awal mula terbentuknya alam semesta ini? Apa itu teori big bang? Berikut adalah penjelasan terbentuknya alam semesta teori big bang.

Sebagai makhluk berakal, menjadi pertanyaan yang sangat penting bagi manusia untuk mengetahui awal mula terbentuknya alam semesta. Dengan segala kemegahannya yang tidak tertandingi, alam semesta membuat takjub siapa saja yang mau memikirkannya. Tidak hanya itu alam semesta dibalik segala hal misterius yang tersimpan juga menyimpan jawaban penciptaan yang selama ini membuat bingung banyak orang.

Asal Mula Alam Semesta dan Teori Big Bang

Akal manusia yang tanpa batas mengajukan banyak teori yang menunjukkan awal mula alam semesta. Meski beberapa teori tidak lagi dikenal karena bukti yang lemah dan termakan kemajuan ilmu pengetahuan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa teori tersebut menunjukkan betapa manusia sangat mengagumi alam semesta. Diantara banyak teori yang ada, salah satu teori awal mula alam semesta yang hingga kini masih bertahan dan dipercaya adalah teori Big Bang.

Teori Big Bang atau dikenal sebagai teori dentuman besar pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan Abbe Georges Lemaitre. Tepatnya dia adalah seorang kosmolog yang berasal dari Belgia. Pertama kali dicetuskan pada tahun 1920, Abbe Georges Lemaitre menyatakan bahwa alam semesta berasal dari gumpalan superatom dengan bentuk yang sangat kecil. Berbentuk mirip bola api dan sangat kecil hingga hanya terlihat seperti titik yang memiliki volume nol.

Gumpalan ini berukuran kecil namun memiliki massa jenis yang sangat besar. Suhunya juga luar biasa panas hingga 1 triliun derajat celcius. Sesuai dengan pernyataan teori Big Bang, gumpalan kecil inilah yang kemudian meledak hingga seluruh isi berhamburan yang menjadi bagian dari alam semesta seperti sekarang. Dalam waktu yang cukup cepat, gumpalan kecil superatom ini memiliki ukuran yang semakin bertambah besar hingga terjadi Big Bang atau ledakan dahsyat yang telah terjadi pada 15 miliar tahun lalu.

Keabsahan Teori Big Bang

Saat pertama kali dikemukakan oleh penemunya, teori Big Bang ini sendiripun menjadi bahan perdebatan yang sangat panjang. Namun banyak juga dari para ahli yang menyatakan jika teori ini dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya karena memiliki bukti yang tidak terbantahkan. Salah satunya yang dilakukan oleh George Gamov pada tahun 1948 yang melanjutkan penghitungan dari Teori Big Bang. Penghitungan ini menyatakan jika memang terjadi ledakan, seharusnya ada banyak radiasi yang masih tersisa di alam semesta.

Teori dari George Gamov ini juga didukung oleh Ralph Alper dan Robert Herman yang juga sepakat tentang adanya sisa radiasi di alam semesta. Pada tahun 1965, keberadaaan sisa radiasi ini berhasil ditemukan oleh ilmuwan modern Arno Penzias dan juga Robert Wilson. Keduanya menemukan adanya gelombang radiasi yang lebih dikenal sebagai radiasi dasar gelombang mikrokosmik. Keberadaan radiasi ini tersebar ke banyak arah di alam semesta.

Keabsahan teori Big Bang ini juga semakin didukung dan dibuktikan dengan sebuah penemuan baru. Para ahli menemukan bahwa di alam semesta terdapat kandungan gas Hidrogen dan Helium, tepatnya berada di angkasa. Penghitungan juga telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa persentase Helium juga Hidrogen sama dengan hasil hitungan Teori Big Bang. Bukan hilang atau habis seperti yang dikatakan teori terbentuknya alam semesta yang dikemukakan ahli lain.

Teori Big Bang dan Realitas Kekinian

Bagi sebagian orang yang sangat mendewakan logika sains, keberadaan alam semesta yang dikuak oleh Teori Big Bang sudah lebih dari cukup untuk memuaskan akalnya. Namun sobat juga harus tahu bahwa keberadaan akal manusia sesungguhnya sangatlah terbatas. Karena teori yang dibuat sejak puluhan tahun lalu ini juga dapat berpotensi berubah sesuai dengan realitas fakta kekinian yang terus berubah sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada.

Namun teori Big Bang sendiri pun telah membuktikan diri selama puluhan tahun tidak terbantahkan. Berbeda dengan teori penciptaan alam semesta yang lain, yang menyatakan bahwa alam semesta berawal dari ketiadaan yang justru terbantahkan dan tidak sesuai dengan realitas kekinian. Terutama dengan kondisi alam semesta yang semakin luas. Di mana galaksi-galaksi saling bergerak semakin menjauh satu sama lain hingga mencapai batasnya.

Dengan ditemukannya teori Big Bang pertama kali menjadi titik terang para ilmuwan untuk lebih tahu dan mampu menjelaskan kepada banyak orang mengenai proses penciptaan alam semesta. Bahkan teori penciptaan alam semesta yang sangat populer ini bisa memprediksi bagaimana semesta ini akan berakhir. Setelah galaksi-galaksi bergerak menjauh mencapai batasnya, maka materi alam semesta akan berhenti menjauh. Berubah menjadi ditarik kembali ke titik awal ledakan atau titik awal Big Bang terjadi.

Itulah penjelasan dari terbentuknya alam semesta teori big bang yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Juga : Susunan Tata Surya Dan Penjelasannya

susantokun avatar
susantokun
Hanya seorang programmer yang fokus di bidang web development. Tidak nyaman dengan keramaian dan suka akan keindahan.
Kebijakan Berkomentar :
1. Dilarang berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, HOAX, PORNO.2. Mohon sertakan informasi detail saat terjadi error (pesan error, sreenshoot, code, logs, dsb.).